-->

Mungkinkah Smartphone Akan Lebih Bakir Dari Otak Manusia

Platform unik Ciptaan Qualcomm, Sebuah Aplikasi Program Peniru Proses Otak Manusia


Dalam beberapa tahun ini, pembuat chip Qualcomm dan Brain Corp, perusahaan yang berinvestasi di dalamnya, sedang mengerjakan platform yang mengkombinasikan hardware dan software yang bisa memalsukan proses otak manusia. Platform ini mereka sebut ‘Zeroth’. Tujuan dari Zeroth yaitu supaya mereka sanggup melaksanakan lebih dari sekedar mengerjakan tugas-tugas yang telah diprogram, mereka juga bisa berguru dan beradaptasi.


Teknologi yang mengendalikan Zeroth berbasis keluarga algoritma yang disebut Deep Learning, dan telah dipakai DeepMind yang merupakan cabang dari Google untuk memprogram komputer untuk memainkan game Atari ditingkat insan super. Software DeepLearning memalsukan cara otak insan bekerja: mereka sanggup dilatih untuk mengenali obyek gambar tertentu dengan memproses banyak pola foto melalui jaringan ‘neurons’ buatan yang disusun berlapis rapi. 

Dengan kata lain, mereka mengenali gambar dengan membandingkannya dengan gambar lain di dalam memorinya, sama dengan cara Anda mengindentifiasi obyek, bahkan bila Anda tidak pernah melihat gambar yang sama sebelumnya, menurut pengalaman masa kemudian Anda. Di MWC 2015, Qualcomm memamerkan prototipe awal dari Zeroth. 

Saat diintegrasikan dengan smartphone, mereka meperagakan bagaimana Zeroth sanggup meningkatkan kemampuan kamera smartphone yang sukses mengenali elemen individu gambar yang Anda ambil seperti, makanan, pemandangan kota atau sobat segrup Anda, bahkan dikala mereka belum berpengalaman dengan subyek yang Anda foto. 

Aplikasinya akan secara otomatis mengatur seting kamera untuk memastikan Anda sanggup mengambil gambar yang terbaik. Bahkan aplikasi ini bisa menandai nama sobat Anda di foto yang ambil secara eksklusif dengan rujukan foto yang pernah Anda ambil bersama mereka sebelumnya. Qualcomm juga menuturkan, selain memproses gambar, software Zeroth sanggup memungkinkan ponsel untuk mengenali pidato atau bunyi lainnya, dan mempelajari pola kegiatan dari sensor perangkat.

Komputasi pada level ini, yang memerlukan lebih dari sekedar kiprah kerja sederhana, seharusnya memerlukan Cloud Computing untuk menyelesaikannya, tapi Qualcomm menyampaikan komputasi menyerupai itu akan didapatkan pada sebuah ponsel. Dengan mempertahankan semua kegiatan pada tingkat lokal, Zeroth tak hanya akan menghilangkan kebutuhan akan konektivitas Internet, tapi juga memungkinkan mendapat feedback yang lebih cepat dan akan dialihkan dengan data yang diambil oleh sensor perangkat.

Qualcomm telah menyarankan bahwa salah satu aplikasi mudah pertama kemampuan memprediksi Zeroth akan memperpanjang masa pakai baterai perangkat dengan mempelajari cara seseorang memakai telepon dan berguru mereka ketika kondusif sanggup mematikan untuk menghemat energi tanpa mempengaruhi pengalaman pengguna.
Software Zeroth terus dikembangkan untuk diluncurkan dengan SoC (Systemon-a-Chip) Qualcomm Snapdragon 820 yang mana diprediksi akan masuk masa produksi di final tahun ini, artinya akan tersedia pada perangkat konsumen di awal 2016. 

Qualcomm juga telah mengumumkan bahwa selain produsen smartphone, software Zeroth Snapdragon 820 akan ditujukan untuk produsen drone dan robot. Mudah-mudahan, platform ini hidup menyerupai namanya – diambil dari karya penulis fiki ilmiah Isaac Asimox ‘Zeroth Law of Robotics’: “Robot must not harm humanity.

0 Response to "Mungkinkah Smartphone Akan Lebih Bakir Dari Otak Manusia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel